Prioritas Pengembangan GenAI Oleh ByteDance

0
ByteDance

Stirring The Fire – Badai kecerdasan buatan atau AI tampaknya tidak akan mereda dalam waktu dekat, dan bahkan mungkin akan semakin mendominasi. Untuk mengatasi hal yang tidak di inginkan perusahaan yang di bawah naungan TikTok yaitu ByteDance memprioritaskan pengembangan kecerdasan buatan generatif atau AI.

Bukanlah hal mengejutkan bila suatu saat nanti, bermacam aplikasi akan memanfaatkan kemampuan yang ditawarkan oleh kecerdasan buatan. Dimulai dari chatbot semacam ChatGPT dan Google Gemini (yang dulunya kita kenal sebagai Bard), yang menandakan akan terjadi perputaran di dunia teknologi karena kehadiran kecerdasan buatan.

Berdasarkan informasi yang kami lansir dari SCMP, ByteDance yang menaungi TikTok, saat ini dikabarkan tengah memprioritaskan, dan galakkan perkembangan kecerdasan buatan generatif. Pada alasan melakukan pengejaran dengan ketertinggalan pada sektor kecerdasan buatan yang tengah populer saat ini.

Hal ini pun di support langsung oleh chairman ByteDance yaitu Zhang Yiming yang pada saat ini di kabarkan telah melakukan pengembangan AI secara masih kepada platform tersebut. Dirinya mengungkapkan jika alasan yang terkuat untuk dasar melakukan pengembangan masih AI ini merupakan salah satu bentuk untuk mengejar ketertinggalan chatbot sekelas ChatGPT yang termasuk seperti AI Teks ke Video yang saat ini sedang ramai yaitu Sora AI.

Pada pembuktian ByteDance memprioritaskan pengembangan GenAI, perusaah ini telah membuka lowongan pekerjaan setidaknya 300 tempat yang berhubungan dengan Generative AI. Zhang mengatakan jika perekrutan talenta AI merupakan wujud optimalisasi struktur organisasi dengan meningkatkan penelitian fundamental dengan faktor penting untuk bisa bersaing dalam kompetisi dunia penuh dengan AI.

Digempurnya ByteDance dengan kehadiran Sora AI yang meluncur pada pertengahan bulan Februari silam, tampaknya semakin memacu chairman ByteDance tersebut untuk menghadirkan yang terbaik. Dengan kemampuan teks ke video yang kualitas yang tidak perlu di ragukan terbukti telah mampu memacu BytedDance untuk memiliki prioritas pengembangan AI di bandingkan dengan meningkatkan fitur yang ada pada saat ini. Zhang beralasan ia tak mau kehilangan momentum untuk mengalahkan pendatang baru tersebut, dengan mempersiapkan siasat untuk kalahkannya.

Sayangnya, tak dapat dipungkiri pula fakta bahwa ByteDance FOR4D cukup terlambat dalam pengembangan kecerdasan buatan. Namun, kita sebagai konsumen, cukup mengamati langkah apa yang bakal diambil oleh ByteDance.

Tidak butuh waktu lama, sampai pada akhirnya TikTok versi China yang kita kenal sebagai Douyin, mengembangkan produk AI secara diam-diam. Mulai dari teks ke gambar, dan teks ke video yang konon takkan kalah secara kualitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *