Gamer Asal Korea Selatan Dipenjara Setelah Dirinya Menolak Wajib Militer

0
Gamer Korsel

Stirring The Fire – Game PUBG atau yang biasa dikenal dengan game Battle Royale klasik PlayerUnknown’s Battleground ini tidak dipungkiri sudah cukup terkenal dikalangan para genre shooter saat ini. Yang menariknya, mungkin bisa menjadi beberapa masalah bagi beberapa orang yang menyukai jenis permainan ini. Hal ini dikarenakan game tersebut, lagi-lagi menjadi salah satu alasan untuk menolak seseorang melakukan hal yang sangat konyol. Salah satu hal konyol yang ada di Korea Selatan yaitu dengan menolak sebuah kewajiban negara yang sepertinya membuat para hakim geleng-geleng kepala. Seorang gamer dari Korea Selatan pun dipenjara karena game PUBG. Kenapa bisa begitu?

Terlepas dari bagaimana sebuah game mampu menginspirasi beberapa orang, sepertinya kabar menarik berhembus dari Negeri Gingseng tersebut yang saat ini masih dalam kondisi bersitegang dengan pihak Korea Utara. Dengan kondisi yang masih bersitegang dengan Korea Utara, pihak Korea Selatan telah melakukan wajib militer kepada rakyatnya demi menjaga stabilitas negara tersebut. Menariknya, ada kasus datang dari seorang gamer yang justru logikanya dipertanyakan atas alasannya menolak wajib militer yang di wajibkan oleh Korea Selatan.

Berita yang dilaporkan jika Mahkamah Agung Korea Selatan telah memberikan putusan pada seorang gamer pria. Ia akan mendekam di penjara selama 1 tahun dan 6 bulan sebagai hukuman atas penolakan wajib militer karena alasan yang cukup konyol dan menarik. Mahkamah Agung sebut jika logika gamer asal korsel tersebut dipertanyakan ketika ia menyatakan jika ia tidak terlalu menyukai peperangan dan menolak tindakan kekerasan. Namun, semua aksi dan perilakunya justru dianggap bertentangan dengan kepercayaannya tersebut, dikarenakan ia ternyata juga menyukai permainan PUBG.

Hakim menyebut justru alasan yang di berikannya tidak selaras dengan apa yang membuatnya ia lebih memilih bermain PUBG namun menolak program wajib militer tersebut. Alasan ini pun berdasarkan bagaimana sebuah game yang penuh dengan tindakan kekerasan tersebut tapi sang terdakwa justru menolak program wajib militer dari Korea Selatan. Gamer Korsel itu lanjut menegaskan, jika ia menolak wajib militer karena takut akan perintah yang semena-mena yang di berikan dan memiliki potensi melawan kebijakan Hak Asasi Manusia. Pihak hakim pun memperjelas jika penyelewengan perintah tidak akan terjadi dalam program wajib militer dan bergantung pula pada situasi serta kondisi di lapangan pada saat wajib militer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *