Pemerintah Jepang Bakal Stop Gunakan Floppy Disk untuk Kebutuhan Dokumen Resmi
The Fire – Jepang tidak dapat dipungkiri adalah negara yang punya teknologi super canggih. Bahkan kalian tidak jarang menemukan teknologi aneh yang hanya bisa kalian temukan di negeri Sakura ini. Contoh saja seperti toilet duduk super canggih yang punya puluhan tombol yang bisa dikontrol.
Hanya saja, dengan kecanggihan sedemikian rupa, ternyata mereka juga sangat enggan melepas teknologi lama. Mungkin kalian masih pernah mendengar kalau Jepang saat ini masih menggunakan mesin fax, teknologi yang sudah ditinggalkan di belahan dunia manapun.
Tidak hanya soal mesin fax, ternyata Jepang masih menggunakan media penyimpanan jadul yaitu floppy Disk. Di Indonesia sendiri kita mengenalnya dengan istilah disket yang populer di awal 2000an. Seiring berkembangnya zaman FOR4D, floppy disk sudah mulai digantikan dengan CD, bahkan harddisk dan SSD.
Berbeda dengan Jepang yang sampai saat ini masih menggunakan floppy disk di bagian pemerintahan. Pelaku bisnis pun diwajibkan untuk menggunakan diska tersebut untuk dokumen resmi. Yang mana mulai sekarang sepertinya tidak lagi diwajibkan.
Pemerintah Jepang khususnya Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) tidak lagi mewajibkan penggunaan media penyimpanan jadul seperti floppy disk, CD-ROM, dan sebagainya untuk keperluan dokumen resmi bagi pelaku bisnis.
Meskipun begitu, tidak seluruhnya bidang yang diizinkan untuk absen dari penggunaan penyimpanan kuno tersebut. Beberapa bidang masih butuh penyesuaian lebih lanjut dan mungkin kedepannya akan berubah secara perlahan.
Perubahan seperti ini juga banyak mendapatkan penolakan dari pemerintah daerah setempat. Masih banyak agensi dan pemda yang menolak modernisasi. Dengan pemain satu-satu yang menjual floppy disk yakni Sony telah meninggalkan bisnis ini di tahun 2011.
Bukan tidak mungkin kalau mau atau tidak, perubahan juga harus terjadi. Di belahan dunia lain yaitu AS juga sudah berhenti menggunakan teknologi jadul tersebut untuk koordinat senjata nuklir sejak tahun 2019. Apakah Jepang juga akan mengadopsi seutuhnya teknologi modern dalam waktu dekat?