Kepolisian Temukan Bukti Developer Dynamis One Lakukan Sabotase Terhadap Nexon Games

0
Developer-Dynamis-One-Terbukti-Lakukan-Sabotase-Terhadap-Nexon-Games-Header-750x375

Developer Dynamis One Nexon Games – Pada berita sebelumnya, komunitas Blue Archive mendapatkan berita mengejutkan dari perusahaan Dynamis One. Diketahui perusahaan tersebut digerebek oleh Kepolisian setempat atas dugaan membocorkan aset milik Nexon Games dan mereka gunakan untuk proyek game mereka bernama Project KV.

Baru-baru ini, hasil investigasi terbaru dari pihak Kepolisian menemukan beberapa bukti bahwa developer yang terdiri dari beberapa mantan staf Nexon Games tersebut telah melakukan sabotase. Waduh, seperti apa hasil investigasi dari mereka?

Kepolisian Temukan Bukti Developer Dynamis One Menyabot Nexon Games

Developer Dynamis One
Apa saja bukti yang ditemukan oleh pihak Kepolisian?

Dilansir dari Gamefocus.co.kr, pihak Kepolisian Korea Selatan telah menemukan beberapa bukti setelah mereka melakukan investigasi terhadap perusahaan developer Dynamis One. Ada banyak bukti mereka temukan yang mengarah bagaimana perusahaan tersebut melakukan sabotase terhadap Nexon Games.

Kepolisian Korea Selatan menemukan bahwa Dynamis One dibentuk pada waktu bersamaan dimana Park Byeong-lim selaku mantan Project Director Blue Archive dan beberapa karyawan kunci lainnya seperti Isakusan meninggalkan Nexon Games.

Berdasarkan testimoni yang didapatkan, mereka direkrut dan diajak oleh beberapa anggota tim pengembang Blue Archive untuk resign. Bahkan mereka juga diketahui menyebarkan misinformasi agar mau resign dan bergabung.

Ada juga laporan tentang sabotase terhadap IP Blue Archive yang mengklaim bahwa pengembangan gamenya dengan sengaja diabaikan oleh mereka. Hal ini bertujuan untuk mencuri fanbase dari game Blue Archive ketika mereka sudah meninggalkan tim developer.

Hasil Investigasi Lebih Lanjut dari Kepolisian Korea Selatan

Project KV Dibatalkan
Project KV

Berdasarkan laporan yang didapatkan oleh Kepolisian Korea Selatan, mereka mendapatkan sumber yang tidak disebut namanya sebagai sebuah bukti lanjut dari kasus ini.

Narasumber tersebut menyebutkan bahwa ada situasi dimana para pemimpin penting dalam tim berkumpul di tempat terpisah setelah mereka bekerja. Diketahui mereka mendiskusikan rencana mereka untuk resign dan ingin membuat proyek mereka sendiri secara independen selagi membuat komentar-komentar negatif terhadap perusahaan Nexon Games.

Pihak Kepolisian juga mendapatkan kronologi kejadian bagaimana pihak terkait melakukan rencana sabotase terhadap Nexon Games.

Semua ini bermula jauh sebelum mereka telah keluar dari tim, tepatnya pada tahun 2023 yang lalu ketika akhir cerita Blue Archive Part 1 setelah Volume F. Dari sana ditemukan ada jarak yang sangat jauh perilisan antara Chapter Main Story setelah Volume F. Diketahui beberapa staf yang terkait dari kasus ini juga sibuk membuat rencana proyek independen mereka sendiri.

Lalu pada Februari 2024, ditemukan ada banyak pengunduran diri secara masal dari tim Blue Archive. Sebelum itu terjadi, ada beberapa laporan ditemukan bagaimana beberapa staf meminta libur jangka panjang yang dirasa ada kejanggalan dan kejadian yang serupa juga banyak ditemukan seperti itu. Hal ini bertepatan dimana Player memberikan reaksi negatif terhadap lama waktu perilisan konten update game Blue Archive.

Dari laporan tersebut, pihak Kepolisan mengumpulkan testimoni yang mereka dapatkan dari 39 staf Dynamis One, termasuk staf kunci yang juga merupakan mantan dari staf dari Nexon Games.

Dynamis One Nexon Games
Ada banyak bukti ditemukan oleh Kepolisian berdasarkan investigasi dan testimoni yang mereka dapatkan

Pada saat artikel ini ditulis (28/2), belum ada informasi lebih lanjut mengenai keputusan pihak Nexon Games setelah ditemukan beberapa bukti bagaimana Dynamis One terbukti melakukan pencurian aset dan juga sabotase terhadap mereka.

Apabila pihak Dynamis One terbukti membocorkan proyek tertutup milik Nexon Games, mereka akan terkena hukuman berat berdasarkan peraturan yang berlaku di Korea Selatan. Apalagi jika pihak Nexon menuntut lebih lanjut masalah ini dan menggunakan proyek MX Blade mereka sebagai bukti Dynamis mencuri aset mereka, tentu perusahaan tersebut akan semakin terbukti bersalah dalam persidangan.

Nexon berencana untuk meminta tanggung jawab secara tegas kepada pihak terkait dalam kasus ini. Mereka menganggap kasus ini merupakan kejahatan serius yang dapat merusak semangat kreatifitas para Eksekutif dan staf di Nexon Games yang telah bekerja keras melakukan yang terbaik. Kasus ini dapat merusak pondasi lingkungan kerja mereka dimana rasa kepercayaan satu sama lain sangat mutlak diperlukan.

Itulah informasi mengenai pihak Kepolisian Korea Selatan menemukan beberapa bukti bagaimana developer Dynamis One terbukti melakukan sabotase terhadap Nexon Games. Mari kita tunggu informasi selanjutnya mengenai keputusan akhir Nexon Games terhadap tim developer tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *